Kunjungi Website kami di http://www.wartafokus.com

Minggu, 27 Juni 2010

Kepala Rumah Tangga

Oleh Abu Anisah Sahrul Fatwa bin Luqman al-Atsari
Membangun Keluarga Yang Baik
Jika seorang lelaki telah melaksanakan akad suci dengan wanita, berarti dia punya tugas baru dalam kehidupannya. Tanggung jawab besar mulai diemban, yakni sebagai kepala rumah tangga. Sebagai kepala rumah tangga, seorang suami hendaknya berusaha sekuat tenaga membangun keluarga barunya di atas kebaikan dan selalu perhatian terhadap keluarganya. Hal itu dikarenakan;

1. Sebagai bentuk penjagaan keluarga dari api neraka.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahrim [66]: 6)
2. Tanggung jawab pemimpin keluarga
Pemimpin rumah tangga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga yang ia pimpin. Maka memperbaiki rumah tangga yang dipimpin adalah suatu kewajiban.
Rosululloh shollallohu alahi wassallam bersabda;
“Alloh akan menanyai setiap pemimpin terhadap tugas kepemimpinannya, apakah dia menjaga ataukah menyia-nyiakan, hingga seorang suami akan ditanya tentang keluarganya.” (HR. Nasai: 292, dll. Hadits hasan, lihat takhrij lengkapnya dalam as-Shohihah no.1636)
3. Rumah adalah tempat tinggal dan berteduh
Ketika sebuah rumah telah dijadikan sebagai tempat tinggal penghuninya, maka kedamaian rumah hendaknya dibangun bersama. Semua elemen rumah tangga hendaknya menunaikan tugasnya dan saling membantu sehingga tercipta iklim rumah tangga yang diidam-idamkan.
4. Perhatian terhadap rumah tangga adalah saranamencapai masyarakat yang baik
Masyarakat tersusun dari beberapa keluarga. Jika setiap kepala keluarga memperhatikan kondisi rumah tangganya tentu kebaikan masyarakat akan tercapai. Dan tercapainya kebaikan masyarakat akan membawa manfaat yang sangat banyak.

TIPS Menggapai Rumah Tangga Bahagia
Setiap orang yang baru memulai kehidupan berumahtangga tentu menginginkan rumah tangganya bahagia. Bahkan keinginan itu mungkin saja telah terwujud walaupun seseorang belum mengarunginya. Berikut ini adalah tips untuk mewujudkan keluarga idaman?
1. Memilih istri yang baik dan sholihah
Alloh subhanahu wata'ala berfirman:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang sholih dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Alloh akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. dan Alloh Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. an-Nur [24]: 32)
Seorang lelaki yang akan menikah wajib memilih istri yang sholihah. Rosululloh shollallohu alahi wassallam bersabda; hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang bagus agamanya, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhori: 5090, Muslim: 1466)
Rosululloh shollallohu alahi wassallam juga bersabda:
“Istri yang sholihah yang membantumu dalam perkara duniamu dan agamamu adalah sebaik-baik simpanan yang dimiliki manusia.” (HR. Baihaqi. Lihat Shohih al-Jami: 4285)
Istri sholihah adalah sumber kebahagiaan dan kebaikan. Dan istri yang tidak bagus agamanya adalah sumber kebinasaan. Nabi shollallohu alahi wassallam bersabda; “Empat perkara termasuk kebahagiaan: (1) istri yang sholihah, (2) tempat tinggal yang luas, (3) tetangga yang sholih, dan (4) kendaraan yang tenang. Dan empat perkara yang termasuk kebinasaan; (1) tetangga yang jelek, (2) istri yang tidak bagus, (3) tempat tinggal yang sempit dan (4) kendaraan yang jelek.” (HR. Ibnu Hibban: 1232 dll. Lihat as-Shohihah: 282)
2. Memilih lokasi rumah
Tempat tinggal yang layak huni dan lingkungan yang mengindahkan syari'at Islam adalah sebuah nikmat Alloh, bersyukurlah insan yang telah dikaruniai, dan berusahalah bagi yang belum memiliki. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar kita. Jika mereka tidak bagus agamanya, lambat-laun kita akan terpengaruh. Berikut ini beberapa tips dalam memilih lingkungan:
a. Dekat dengan masjid.
Rumah yang berada dekat dengan masjid manfaatnya banyak sekali, di antaranya anak-anak bisa ikut TPA, istri bisa mendengarkan kajian atau bacaan al-Qur’an. Dan yang terpenting adalah mudah dalam melaksanakan sholat berjama’ah di masjid bagi kaum lelaki.
b. Lingkungan yang bersih dan bagus
Yang dimaksud bersih di sini, bersih dari hal yang mengundang penyakit dan bersih dari hal yang mengundang masalah. Bayangkan, jika masyarakat kita adalah pemabuk, pencuri atau bahkan kompleks lokalisasi, dapatkah keluarga kita beribadah dengan tenang? Bumi Alloh amatlah luas. Rohmat dan karunia-Nya pun tidak terbatas.
3. Mencari tetangga yang baik
Lihatlah tetangganya ketika memilih rumah. Tetangga adalah kerabat yang paling dekat. Apabila kita membutuhkan pertolongan tetanggalah yang pertama kali dapat dimintai pertolongan.
4. Menjadikan rumah sebagai tempat dzikrulloh
Rosululloh shollallohu alahi wassallam bersabda:
“Permisalan rumah yang dibaca dzikrulloh di dalamnya dan rumah yang tidak dibacakan dzikrulloh seperti permisalan orang yang hidup dan mati.” (HR. Muslim: 1859)

Wahai hamba Alloh, ajaklah anggota keluargamu berdzikir di rumah, membaca al-Qur’an, membaca buku-buku Islam, membiasakan dzikir dan doa sehari-hari, dan sebagainya. Hidupkanlah rumahmu dengan cahaya keimanan dan dzikrulloh agar barokah dan para malaikat selalu menaungi kehidupan rumah tanggamu.
5. Menghiasi rumah dengan ibadah
Alloh subhanahu wata'ala berfirman:
“Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: “Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat sholat dan dirikanlah olehmu sholat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus [10]: 87)
Imam Ibnu Katsir rohimahulloh mengatakan: “Seolah-olah hal ini -wallohu a’lam- menunjukkan bahwa ketika cobaan sangat berat dari pihak Fir’aun dan kaumnya, mereka diperintahkan untuk memperbanyak sholat. Sebagaimana Alloh subhanahu wata'ala berfirman; “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqoroh [2]: 153)
Dalam sebuah hadits disebutkan;
“Ketika Nabi dirundung masalah beliau mengerjakan sholat.” (HR. Abu Dawud: 1319, Ahmad 5rohimahulloh388. Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih Abu Dawud: 1319)
Hal ini menunjukkan pentingnya menghidupkan rumah dengan ibadah terutama sholat. Bahkan sholat termasuk penolong dalam mengatasi permasalahan dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, kepala keluarga hendaknya menganjurkan dan membiasakan istri dan anak-anak perempuannya mengerjakan sholat di rumah, membiasakan sholat tahajud. Adapun ia selaku kepala keluarga mengajak anak-anak laki-lakinya mengerjakan sholat lima waktu berjama’ah di masjid. Kemudian mengerjakan sholat sunnah rowatib di rumah.
6. Menanamkan nilai-nilai keimanan dalam keluarga
‘Aisyah menuturkan:
“Adalah Nabi sholat malam. Jika beliau telah sholat witir beliau berkata kepadaku; 'Bagun dan sholat witirlah wahai ‘Aisyah.'" (HR. Muslim: 1768)
Orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya. Mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam hendaknya dimulai dari hal yang mudah dan secara bertahap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar