Kunjungi Website kami di http://www.wartafokus.com

Minggu, 27 Juni 2010

Peran dan Tanggung Jawab Wanita Muslimah (bagian ke-3)

Peran dan Tanggung Jawab Wanita Muslimah (bagian ke-3)

26/5/2010 | 13 Jumadil Akhir 1431 H | Hits: 2.432
Oleh: Tim Kajian Manhaj Tarbiyah

 
Adapun secara rinci dari peran dan tanggungjawab wanita muslimah adalah sebagai berikut:
1. Menghambakan diri kepada Allah SWT
Menghambakan diri kepada Allah adalah merupakan ciri dari Wanita yang saleh. Sementara itu keshalehan sang istri merupakan asas yang terpenting sekali daripada asas-asas yang lain. Kegagalan asas ini dapat mengakibatkan asas-asas lain tidak akan berfungsi untuk memberi kebahagiaan sebenarnya di dalam kehidupan. Tanpa Wanita yang saleh maka keluarga-keluarga Islam tidak akan dapat diwujudkan, padahal pembinaan dan terbentuknya pergerakan Islam itu bergantung kepada kelahiran keluarga-keluarga Islam ini. Kalau sekiranya pergerakan Islam itu penting untuk membawa dan mempraktekkan Islam maka Wanita yang Saleh juga sama pentingnya.
Adapun Sifat-sifat dari istri yang menghambakan diri kepada Allah adalah sebagai berikut:
a. Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah yang taat kepada Allah dan Rasul dan patuh kepada perintah-Nya. Sanggup menjaga kesucian dirinya walaupun di tempat-tempat yang sunyi dari pandangan orang lain, juga yang sering berdzikir kepada Allah serta takut kepada-Nya.
Firman Allah SWT maksudnya:
“Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)” (An-Nisa’: 34)
b. Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah istri yang selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah kepada suaminya, karena ia meyakini bahwa Allah telah menakdirkannya, sementara takdir Allah tidak pernah mencelakakan dirinya.
c. Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah juga Wanita yang taat kepada suaminya dan memahami hak dan kewajiban terhadap suaminya. Seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw.
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجَهَا
“Kalau boleh aku menyuruh seseorang supaya sujud kepada orang yang lain niscaya aku menyuruh Wanita supaya sujud kepada suaminya”. (HR. Thabrani, Hakim dan ulama hadits)
Wanita menjaga hak dan kehormatan suaminya, baik suaminya ada di rumah atau tidak. Memiliki tingkah laku yang disukai oleh suaminya. Pandai menyembunyikan harta benda suaminya. Mendahului hak suaminya daripada hak dirinya sendiri atau kaum kerabatnya.
d. Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah wanita yang senantiasa menunjukkan himmah (rasa senang) yang tinggi, lemah lembut tidak suka memaki, mengucapkan sumpah serapah, mengumpat-keji, berbantah bantahan dan lain-lain dari sikap dan perilaku yang negative dan tidak terpuji. Menunjukkan sikap yang jernih dan lapang dada serta segala hal yang menyebabkan suaminya senang saat ada di rumah.  Seperti sabda Nabi saw:
خَيْرُ النِّسَاءِ تَسُرُّكَ إِذَا أَبْصَرْتَ، وَتُطِيعُكَ إِذَا أَمَرْتَ، وَتَحْفَظُ غَيْبَكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكِ
“Sebaik-baik wanita ialah perempuan yang apabila engkau memandangnya ia menyukakan hati dan mentaati apabila engkau memerintah, dan apabila engkau tidak ada ia menjaga harta engkau dan memelihara dirinya.”
e. Wanita yang menghambakan diri kepada Allah adalah Wanita yang  berpengetahuan, berakhlaq mulia, tahu melayani suami serta mengasihi dan mendidik anak-anak ke jalan hidup yang dikehendaki oleh Allah dan meneladani sunnah Rasulullah saw.
– Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar